Jum’at 25 september 2020 Pukul 19.00-selesai, kegiatan FORMAD (Forum Mahasiswa Fuad) Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama yang masih dilaksanakan via online karena keadaan yang masih mengharuskan mahasiswa melaksanakan perkuliahan secara daring. Meakipun secara daring tidak sedikitpun mengurangi antusias teman teman sosiologi agama untuk berdiskusi. Formad kali ini yang dipantik oleh kak Ayom Puspa Ariyani dengan membawa tema “Sosioligi Agama” dan ditemani Moderator Sufa Trisna Setiani.
Materi yang disampaikan oleh pemantik yang pertama yakni pengertian sosiologi agama menutut para ahli. yang pertama menurut Dillon Sosiologi agama dalam pandangannya, bahwa sosiologi agama adalah upaya sosiolog dalam mendeskripsikan, memahami, serta menjelaskan bagaimana cara agama berlaku dalam masyarakat. Kedua pengertian menutrut Drs. D. Hendropuspito, O.C Sosiologi agama adalah cabang sosiologi umum yang mempelajari masyarakat agama secara sosiologis untuk mencapai keterangan ilmiah antara kepentingan masyarakat agama dan masyarakat luas pada umumnya.
Kelahiran Sosiologi lazimnya dihubungkan dengan seorang ilmuwan prancis yang bernama august comte (1798-1857) yang dengan kreatif telah menyusun sintesis berbagai aliran macam pemikiran kemudian mengusulkan mendirikan ilmu tentang masyarakat dengan dasar filsafat empiris yang kuat.
Sedangkan minat mempelajari fenomena agama dalam masyarkat mulai tumbuh sekitar pertengahan abad ke-19 oleh sejumlah sarjana barat terkenal seperti Edward B.Taylor (1832-1917), Herbert Spencer (1820-1903), Frederick H.Muller (1823-1917). Tokoh-tokoh ini lebih tertarik kepada agama-agama primitive akan tetapi pengkajian masalah agama secara ilmiah dan terbina mulai sekitar tahun 1900. Mulai saat itu hingga menjelang munculnya buku-buku sosiologi agama yang sering disebut dengan nama sosiologi klasik.
Soaiologi agama memiliki peranan sebagai berikut :
Memberikan pengetahuan terkait pola-pola interaksi sosial keagamaan yang ada dalam masyarakat
Untuk mengontrol serta mengendalikan tindakan serta perilaku keberagamaan dalam kehidupan masyarakat
Semakin memahami nilai-nilai, norma, tradisi, serta keyakinan yang dianut oleh mayarakat lain, juga memahami perbedaan yang ada.
Menekan timbulnya konflik antar umat beragama.
Bersikap lebih kritis serta rasional menghadapi gejala-gejala sosial keberagaman masyarakat.
Uuntuk memperjelas materi dari pemantik, Diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Penulis : Sufa Trisna Setiani
0 comments:
Post a Comment