Sosiologi Agama adalah salah satu program studi di lingkungan IAIN Tulungagung.yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). SALAM SATU WARNA

Thursday, October 15, 2020

Formad daring : Sosiologi Klasik " Emile Durkheim"

 Jum'at, 09 Oktober  2020 pukul 19.00-selesai, di rumah masing-masing via WhatsApp Grub. Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HMJ ) Sosiologi Agama mengadakan kegiatan diskusi daring mingguan yang bernama FORMAD (Forum Mahasiswa FUAD) dengan tema “Sosiologi Klasik: Emile Durkheim” yang di pantik oleh Siti Mariyam  jurusan Sosiologi Agama angkatan 2019-2020 dan ditemani moderator Estu Farida Lestari jurusan Sosiologi Agama angakatan 2019-2020.

Tema kali ini yang mengkaji teori-teori klasik dari Emile Durkheim lanjutan dari diskusi sebelumnya. Via whatsapp grub moderator sebagai pemimpin jalannya diskusi, pemantik memaparkan empat teori yang dikaji oleh Emile Durkheim yakni Teori fakta sosial, solidaritas, religius, dan bunuh diri. Pertama pemantik sedikit mengulas biografi Durkheim. 

Emile Durkheim lahir pada15 April 1858, di Epinal Prancis.  Durkheim lahir dari keturunan para Rabi  "kiyai" ia dikenal dengan Sosiolog Modern pada pertengahan abad klasik modern.  Pemikiran Durkheim dipengaruhi oleh Auguste Comte, Aristoteles, Imanunel Kant, Rene Descrates, dan Hearbert Speancer. karya populer Emile Durkheim Meliputu,  The Division of Labor in Society (1893), The Rules of Sociological Methot (1895), Suicide (1897),  The Elementary Froms of Religious Life (1912). 

Selanjutnya kepembahasan pemikiran dan teori yang dikaji oleh Durkeim 

Fakta Sosial, Menurut Emile Durkheim, fakta-fakta sosial adalah Cara bertindak, yang berpengaruh pada diri individu, seluruh cara bertindak yang umum dipakai di masyarakat dan pada saat yang sama keberadaannya terlepas dari menifestasi-menifestasi individual. Yang berhubungan dengan gejala sosial seperti aturan legal, moral, bahasa, dsb). 

Fakta sosial ini digolongkan menjadi dua yaitu: Material:  Secara Nyata, contoh Intruksi pembangunan. Dan Nonmaterial:Tidak nyata atau abstrak, contoh oponi.  Moralitas, nurani kolektif (Yang melekat pada hati),  representasi kolektif (simbol agamis, mitos)  dan arus sosial.     

Solidaritas, Durkheim mengklasifikasikan solidaritas menjadi dua tipe yakni solidaritas meknis dan organik.  Solidaritas mekanis: masyarakat pedesaan. Cirinya,  bersatu dan gotong royong. Solidaritas Organik: masyarakat perkotaan. Cirinya, kepentingan berbeda, dan bersifat individual.   

Religius, Emile Durkheim juga sering dikenal sebagai tokoh sosiologi yang religius. Menurut Durkheim "agama adalah sebagai identitas" Teori Agama sakral dan profan. Profan: aktivitas sehari-hari. Seperti ibadah atau aktivitas religius  yang kita lakukan setiap hari.   sakral: Sesuatu yang dianggap suci, aktivitas yang dilakukan diwaktu-waktu tetentu. Menurut Durkheim, sakral diciptakan melalui ritual-ritual yang menggunakan kekuatan moral masyarakat kedalam simbol agamis yang mengikat para individu dan kelompok.

Suicide (bunuh diri) Alasan Durkheim memilih untuk mempelajari teori bunuh diri adalah karena suatu fenomena yang relatif konkret dan spesifik yang memiliki data agak baik. 

Empat tipe tahapan bunuh diri:

Bunuh diri Egoistik, erdasarkan integrasi yaitu rasa integrasi atau solidaritas terendah. 

Bunuh diri Altruistik, Berdasarkan integrasi tinggi atau integrasi sosial terlalu kuat.

Bunuh diri Anomik, Berdasarkan regulasi rendah. 

Bunuh diri fatalistik,  Berdasarkan regulasi tinggi. Bunuh diri fantastik ini lebih mungkin terjadi ketika regulasi terlalu berlebihan. 

Dari keempat teori yang dikaji oleh Durkheim dalam diskusi kali ini yang paling menarik dari pandangan audiens ialah teori bunuh diri, pembahasa meluas mengenai teori suicide tersebut. Moderator melanjutkan diskusi dengan sesi tanya jawab yang akurat hingga diskusi berjalan dengan baik hingga akhir.  


Penulis: Siti Mariyam


0 comments: