Wednesday, April 29, 2020
Formad Daring: Mengenal Feminisme
Formad Daring: Mengenal Feminisme
Corona semakin naik daun. Pasalnya tidak hanya memberi pengarih dalam kesehatan dan keselamatan masyarakat, tetapi juga semua bidang. Hal ini termasuk lockdown di mana-mana terutama tempat umum, tidak terkecuali kampus.
Kampus sebagai salah satu nstansi yang berfungsing sebagai sarana belajar mengajar telah ditutup sementara. Hal ini bukan saja meresahkan dosen yang mengajar dan menuntaskan mata kukiahnya, tetapi juga mahasiswa yang sepenuhnya belum dapat menyelesaikan mata kuliahnya.
Bukan hanya itu, seluruh aktivitas yang berhubungan dengan kampus telah beralih menjadi daring. Hal ini dilakukan untuk menuntaskan seluruh kegiatan kampus saat pandemi ini. Selain itu, organisasi-organisasi kampus dilakukan dengan daring juga, seperti yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama (HMJ SA).
HMJ SA memiliki kegiatan rutin setiap minggunya, yaitu Forum Diskusi Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (Formad). Kegiatan yang biasanya dilakukan di forum outdoor ini, sekarang beralih di Whats App Group (WAG). Formad yang dulunya sempat tertunda, akan diteruskan di WAG dengan tema Feminisme pada Senin (30/3).
Formad kali ini dipantik oleh Dini Damayanti, mahasiswa semester empat Jurusan Sosiologi Agama. Ia mengawali diskusi dengan memaparkan perbedaan seks dan gender. Selanjutnya adalah pembahasan inti, yaitu pengertian feminisme, gelombang feminisme, dan problematika feminisme di masyarakat.
Pertama, pembahasan terkait seks dan gender. Seks bisa disebut dengan sesuatu yang kodrati, yang melekat pada diri manusia, yang tidak dapat diberikan kepada orang lain. Misalnya, vagina pada perempuan dan penis pada laki-laki. Sedangkan, gender adalah suatu sifat yang telah terkonstruk dalam masyarakat, dapat diberikan atau dilakukan orang lain. Misalnya, memasak adalah kegiatan yang bisa dilakukan oleh siapun, baik perempuan maupun laki-laki.
Pemantik juga memberikan contoh yang mungkin dianggap membingungkan bagi peserta diskusi. "Hamil dan menyusui itu seks atau gender?," pancing pemantik. Tentu saja jawaban teman-teman diskusi beragam, ada yang menyebutnya seks, ada pula gender.
Perihal hamil dan menyusui memang identik dengan perempuan. Dengan dalih kalau hanya perempuan yang memiliki payudara dan rahim. Tentu saja, kedua hal ini adalah kepunyaan perempuan dan itu disebut dengan seks.
Namun, hamil dan menyusui adalah kegiatan yang bukan hanya perempuan saja yang bisa. Kedua hal itu adalah pilihan. Yang mana perempuan memiliki hak untuk memilih "mau" menyusui dan hamil atau tidak. Kegiatan itu, mutlak pilihan, yang artinya itu adalah gender.
Setelah selesai pada perdebatan tersebut, dilanjutkan dengan pembahasan terkait opresi atau akar ketertindasan yang selama ini diperangi oleh para feminis. Dari dulu, sejak abad 18-an, feminis telah berjuang memerangi opresi dalam masyarakat. Mulai dari tuntutan untuk di ruang publik, seksualitas, ketertindasan di tempat kerja, dan lain sebagainya.
Yang menjadi permasalahan adalah opresi ini masih diperangi oleh feminis baik di publik maupun domestik. Sebenarnya mereka ini merasa ditindas atau benar-benar tertindas? Inilah yang menjadi pertanyaan dalam diskusi kali ini.
Mengingat banyaknya kesempatan dan peluang yang diberikan kepada mereka, baik laki-laki dan perempuan, mengapa masih saja mengalami ketertindasan? Sebenarnya yang harus diperhatikan bukan hanya kesempatan dan peluang saja, namun kesesuaian diri terhadap kesempatan yang ada. Percuma saja ada peluang yang terbuka lebar, namun hal ini malah tidak seauai dengan passion. Lantas saja ini menjadi opresi juga bagi laki-laki dan perempuan. Bukan lagi hanya merasa tertindas belaka, namun benar-benar tertindas.
Semua pembahasan tentang feminisme memang tidak akan pernah ada endingnya. Tuntutannya hanyalah keadilan bagi segala gender. Karena memang mewujudkan keadilan adalah pekerjaan seumur hidup.
#panjangbumurkeadilangender
#panjangumurhal-halbaik
#respecttoeachother
Penulis: Miftakul Ulum Amaliyah (Mahasiswa Sosiologi Agama Semester 4)
Tuesday, April 28, 2020
Bedah Isu Kuliah Daring
Senin, 20 April 2020 pukul 19.30 samapai selesai FORMAD (forum mahasiswa fuad) Daring via Grub whatsapp di rumah masing-masing Bedah Isu dengan tema Kuliah Daring dalam Perspektif Teori Konflik Marx dipandu oleh moderator Dini Damayanti dipantik oleh "Adi Yulianto" (Ketua HMJ SA atau Mahasiswa SA angkatan 2018) dan "Maz Dicky" (Mahasiswa SA angkatan 2017).
Moderator membuka diskusi mengenai pandemi yg terjadi saat ini berdampak pada hampir segala sektor. salah satunya adalah pendidikan, yg harus dilakukan secara daring (online) termasuk perkuliahan. Dari "Mas Dicky", memaparkan bahwa kuliah daring memberikan kesan lebih seru dan santai. selain itu, mengefektikan waktu. kuliah degan sistem daring juga bisa dibilang menjadi tantangan bagi kita dalam menjawab arus teknologi yang kian canggih, dan memaksa kita untuk akrab.
sayangnya, kuliah daring tidak sepenuhnya mulus. ketika baik dosen maupun mhs terkendala jaringan internet dan spesifikasi smartphon atau laptop. selain itu, kuliah metode daring dapat memicu kejahatan intelektual, seperti copy paste tugas saat berlangsungnya diskusi dan presentasi. Konflik dalam perspektif Marx, menjelaskan adanya pemisahan kelas dalam masyarakat. menjadi kelas borjuis yaitu kelas berduit pemilik modal atau kepemilikan produksi dan kelas proletar yaitu kelas menengah ke bawah atau Buruh.
hampir sama dengan mas Dicky, Adi memaparkan sisi positif dari kuliah daring yakni kita dapat me-manage waktu, selain itu dapat menghemat bensin atau tenaga untuk pergi ke kampus. sayangnya, jaringan internet masih menjadi satu kendala paling banyak terjadi saat kuliah daring. Adi mengkritisi pula kuliah daring yang memicu konflik, sebab terasa adanya pemerasan atau penyiksaan secara perlahan juga mengkritisi terkait alur UKT di tengah kuliah daring. Mas Dicky melihat konflik di kuliah daring dalam bentuk penindasan atas tugas-tugas yg dirasa terlalu banyak.
Audience menanggapi pemantik bahwa ia setuju dengan pemaparan pemantik tentang dampak negatif berupa terkendala singal. Untuk menghubungkan itu dengan ide konflik Marx kita membalik lagi bahwa Marx berpandangan bahwa ekonomi adalah infra struktur. Dalam konteks saat ini "Hubungan ekonomi dan struktur kelas" dapat dilihat dari perkuliahan daring. Yaitu dengan penjelasan sederhana "pembelajaran daring dapat dilakukan bagi mereka yang punya akses internet". Kita tidak bisa memungkiri bahwa ada yang tidak bisa mengikuti kuliah online karena keterbatasan akses internet. Hal ini dapat dikarenakan mereka tidak punya uang.
Nah akses internet gratis tidak bisa didapatkan oleh semua orang bagi saya dan yang saya sebut bila tidak punya uang untuk sekedar cari wifi di warkop. Inilah yang nantinya dapat menimbulkan kelas-kelas sosial tertentu. Dalam kuliah daring akan berpotensi menciptakan pemetaan kelas yang diuntungkan adalah mereka yang punya internet lancar oke (anggap saja itu kaum borjuis atau punya modal). Dengan mereka yg kesulitan akses internet (anggap saja itu kaum proletaratau tdk punya modal).
Audince memaparkan persoalan mengenai konflik kuliah daring, Dengan teori konflik dari Marx, apakah mahasiswa termasuk pihak yang tertindas? Apakah dosen tidak mengalami pula ketertindasan? Dan, yang mana sebenarnya yang menjadi pihak yang tidak diuntungkan di sini?
Pemantik menanggapi pertanyaan dari audience bahwa Marx menjelaskan adanya pemisahan kelas antara Borjuis dan ploretar, dalam kuliah daring anggapan dosen sebagai kaum Borjuis memberikan pekerjaan pada mahasiswanya tugas yang berlebihan karena, seperti di kampus kita kebanyakan dosen belum mengetahui struktur tata cara kuliah online yang efektif, dan mahasiswa sebagai kaum pekerja yang minim sekali dalam meresap materi yang di berikan dosen. Yang akan berdampak tertindasnya mahasiswa dan melakukan kejahatan intelektual oleh para mahasiswa Dalam instasi kampus ada yang mengendalikan berjalannya suatu pembelajaran di dalamnya, kita sebut saja orang rektorat. Dosen hanya menjalankan peraturan yang tertulis di kampus, ingat tertulis yaa. Sedangkan mahasiswa menerima asupan dari dosen. Sebenarnya antara dosen dan mahasiswa sama-sama saling membutuhkan. Dan saling tidak di untungkan, kenapa dari pihak rektorat tidak memberikan layanan internet gratis kepada dosen dan mahasiswa, seperti kampus-kampus islam lain, agar berjalannya kuliah daring tidak terlalu menjadi beban bagi dosen dan mahasiswa.
Jadi pihak yang tidak diuntungkan adalah mereka yang tidak bisa melakukan daring karena keterbatasan modal untuk masuk kelas online. Juga mereka yang mengalami penindasan berupa tugas-tugas. Dosen bisa saja menjadi golongan tersebut dari beban tugas birokrasi kampus. Tp yg berpotensi lebih tinggi adalah mahasiswa karena dosen yg memiliki modal pengetahuan, wewenang dalam memberikan tugas-tugas.
Formad Posmodern
10 Apil 2020 pukul 19.00 WIB FORMAD (Forum Mahasiswa Fuad) Sosiologi Agama yang merupakan lanjutan Formad sebelumnya yang membahas mengenai Teori-Teori Sosiologi, Formad ini sebagi penutup semester genap yang dipantik oleh Nikmatul dengan materi Teori Posmodern melalui via Grub Whatsapp FORMAD Sosiologi Agama.
Nikmatul memeparkan bahwa sebelum membahasa Teori Posmodern alangkah baiknya kita mengetahui perbedaan antara Postmodernitas, Postmoderenisme, dan postmodern. Post-modernitas yakni lebih mengarah pada masa sejarah, Post-modernisme yakni berkaitan tntang produk budaya dan Post-modern yakni cara berfikir yg berbeda dari teori modern, maksutnya teori sosiologi post-modern meliputi sejarah baru, produk budaya baru, dan penteorian baru mengenai dunial sosial. Awal munculnya post-modern sejak berakhirnya arsitektur modernis pada 15 Juli 1972 ketika proyek perumahan Pruitt-Igoe di St. Louis dihancurkan, pada saat itulah lahir post-modernis, disebut post-modernitas pada post-modern.(Lemert.1990). Jadi munculnya Post-modern itu pada abad ke 19.
Teori sosial post-modern moderat, salah satu tokohnya adalah Fredric Jamesn ia tidak menolak teori modern tetapi memandang antara modern dan postmodern berhubungan. Menurutnya pada Marxis kapitalisme tetap dominan pada saat ini lalu tumbuh sebuah logika budaya baru-postmodernisme. Masudnya "meskipun pada postmodern logika budaya mengalami perubahan struktuf ekonomi, perubahan tersebut berasal dari bentuk awal kapitalisme". Jameson memandang ada 3 tahapan dalam sejarah kapitalisme.
1. Dianalisis Marx kapitalisme itu ditunjukkan dengan munculnya pasar nasional yang tersatukan atau kapitalisme pasar.
2. Dianalisis Lenin tahapan imperialis yang ditandai dengan kemunculan suatu jaringan kapitalis global.
3. Dianalisis Mandel dan Jameson akhir kapitalisme melibatkan ekspansi kapital yang sangat besar ke wilayah sampai tidak terkomodifikasikan.
Gambaran lebih jelas pada masyarakat postmodern menurut Jameson ada 4 unsur
1. Masyarakat dicirikan oleh superfisialitas. Maksudnya produk budaya hanya cukup berpuas pada penampilannya saja tanpa ada pendalaman mengenai makna-makna yang tersembunyi.
2. Dicirikan oleh melemahnya emosi atau afek.
3. Hilangnya historisitas atau tidak dapat mengetahui kebenaran di masalalu.
4. Adanya teknologi baru teknologi reproduksi media elektronik contohnya Tv dan cmputer.
Teori sosial postmodern ekstrem, tokohnya adalah Jean Baudrillard ia berpendapat bahwa kritik marxis terhadap masyarakat konsumer, Baudrillard memandang bahwa pendekatan Marxis merupakan pantulan dari ekonomi politik konseratif kapitalisme, menganut pemikiran borjuis.
ciri-ciri postmodern Baudrillard
1. Dicirika oleh simulasi kita hidup di zaman penciptaan simulacra atau reproduksi peristiwa. Contoh: meleburnya Tv ke dlm khidupan atau sebaliknya. Contoh lain, hp, jika kita terus memainkan hp berarti kehidupan kita melebur pada hp tersebut. Pada akhirnya representasi dari nyata yaitu simulasi yang lebih berkuasa dan kita dikendalikan oleh simulasi tersebut.
2. Dunia postmodern sebagai hiperrealitas. Yang menambah nilai lebih dari realitasnya. Contoh Iklan air Le-mineral.
3. Dicirikan oelh pertukaran simbolis . Menjadikan lebih kepada budaya konsumer. Namun ia beralih memandang godaan sebagai alternatif terpilihnya. Godaan melibatkan daya tarik berbagai hal.
Terakhir kritik teori sosial postmodrn:
1. Dikritik karena gagal menjadi standar baik ilmiah modrn.
2. Karena tdk memiliki gagasan ilmiah sehingga tdk dpt dijadikan disiplin.
3. Karena tdk memiliki kaidah-kaidah ilmiah para postmodernis bebas melakukan apa yang disenangi.
4. Gagasan postmodern sering sulit dipahami.
5. Awalnya menolak tetapi masih sering menggunakan teori Marxis.
6. Sering mengkritik masyarakt modrn tetapi mereka tidak memberikan pandangan apa yang harus dilakukan masyarakat seharusnya.
7. Banyak kritikannya yg belum diketahui landasannya.
8. Sering tdk memiliki teori agensi.
9. Menimbulkan sikap pesimisme.
10. Sering mengabaikan pemikirannya dan tidak menyelesaikan landasan pemikirannya.
Jadi teori seerta kritik tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan serba modent seperti saat ini, yang mana teori-teori sosiologi tersebut sebagi unsur dalam masyarakat. Semoga bermanfaat.
Formad modern
09 April 2020 pukul 19.00 WIB Noviya Anggreani FORMAD (Forum Mahasiswa Fuad) Sosiologi Agama yang merupakan lanjutan Formad sebelumnya yang membahas mengenai Teori-Teori Sosiologi, Formad ini dipantik oleh Khusna dengan materi Sosiologi Modern melalui via Grub Whatsapp FORMAD Sosiologi Agama.
Noviya memaparkan bahwa Sosiologi Modern, yang membahas seperti teori strukturalisme, fungsionalisme, teori simbolik dan lain-lain. Teori sosiologi modern pertama kali berkembang pada abad ke-19 dan ke-20 di Eropa dan Amerika latar belakang munculnya teori sosiologi medern ini karena munculnya riberalisme, perubahan sosial dan arus intelektual dalam industri yang banyak bermunculan semua itu akan munculnya dampak kriminalitas dan lain-lain. Dan ada juga yang menyebutkan sosiologi modern ini muncul karena adanya gelombang besar dari imigran yang berdatangan ke Amerika dan munculnya liberalisme gejala tersebut mengakibatkan pesatnya perubahan penduduk banyak bermunculan kota-kota industri yang baru. Perubahan besar itu membuat masyarakat Eropa dan Amerika tak terkondisikan, perubahan tersebut membuat para ilmuwan sosiologi untuk berfikir keras.
Para ilmuwan sosiologi sadar bahwa teori klasik yang di Eropa tidak bisa mengatasi perubahan tersebut para pakar sosiologi berupaya untuk melakukan pendekatan baru sesuai kondisi masyarakat pada masa saat itu, pendekatan sosiologi modern cenderung menggunakan pendekatan mikri atau lebih sering disebut dengan pendekatan empiris, pendekatan empiris adalah perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan masyarakat itu secara menyeluruh Perkembangan sosiologi modern ini dapat dibagi menjadi dua yakni pada abad ke-19 di Eropa dan abad ke-20 di Amerika, perkembangan sosiologi medern pada abad 19 perkembangan sosiologi modern dimulai berkembang pesat karena dipengaruhi oleh revolusi industri dan revolusi politik yang telah mengubah kehidupan sosial secara dramatis para ilmuwan dan para intelektual minat untuk mengetahui perubahan tersebut karena perubahan pada diri masyarakat pada saat itu penting dalam perkembangan sosiologi pada saat itu.
Perkembangan sosiologi modern pada abad ke-20 mulai bermunculan lagi karena adanya migrasi dari Eropa Barat ke Amerika Serikat sosiologi modern pada masa itu pesat di Amerika Serikat dan Kanada pada abad ke-20 saat itu industri dan urbanisasi terjadi secara besar-besaran diperkotaan Amerika Serikat akibat dari industrialisasi dan urbanisasi tersebut membuat perubahan yang sangat besar masyarakat desa dan masyarakat kota cenderung terlihat sangat mencolok kondisi pada saat itu membuat para ilmuwan Amerika untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang tumbuh akibat perubahan tersebut. Sejarah perkembangan sosiologi di Amerika priode sebelumnya yaitu sebelum Perang Dunia Pertama, kedua sampai kisaran 1930.an.
Tentang perubahan-perubahan seperti perubahan sosial, banyak nya industri yang bermunculan secara langsung atau secara menyeruh. Perubahan besar tersebut membuat masyarakat tak terkondisikan perubahan industri yang besar-besaran contohnya ya kayak sekarang petani biasanya kan memotong padi di ret sek tapi sekarang sudah ada alat yang lebih praktis kayak pemotong padi.
Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan. Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi yang lama di Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.
Nah jadi sosiologi medern ini yang menjadi unsur perkembangan masyarakat Eropa dan Amerika yang mana sebelum mengalami gejala-gejala sosial baik dibidang perekonomian maupun politik. Semoga bermanfaat
Formad teori Kritis
40 April 2020 pukul 19.00 WIB FORMAD (Forum Mahasiswa Fuad) Sosiologi Agama yang merupakan lanjutan Formad sebelumnya yang membahas mengenai Teori-Teori Sosiologi, Formad ini dipantik oleh Khusna dengan materi Teori Kritis melalui via Grub Whatsapp FORMAD Sosiologi Agama.
Pemantik memaparkan Teori Kritik dibagi menjadi tiga yaitu Kritik kostruktif (untuk melengkapi suatu gagasan), Kritk dekostruktif (gagasan yang di samapaikan memiliki kekeliruan struktur sehinga perlu di produksi ulang) ex Derida struktur lama diganti struktur baru Dan Kritik desdruktif ( gagasan yang disampaikan itu salah jadi buang saja) ex : Hedeger mengkritik metafisika lama Teori Kritis juga disebut dengan Teori kritik Masyarakat (bartens).
Jurgen Habermas ( filusuf Jerman) lahir pada 19 juli 1929 Pada mulanya Habermas merupakan seorang Marxisme yang kemudia memodifikasi pemikiran Marxisme yang mana mengandaikan kedamaian social dengan kekerasan atau revolusi, tetapi Habermas menolak hal tersebut, tidak setuju dengan perubahan dengan jalan kekerasan. solusi perubahan social dengan teori komunikasi artinya masyarakat dapat memperbaiki perbuahan social dengan jalan komunikasi yang disebut dengan demokrasi radikal, maksud dari demokrasi radikal bahwa segala problem masyarakat hanya dapat diselesaikan dengan proses komunikasi, dialog, yang berlandaskan rasionalitas. Dalam teori komunikasi dibutuhkan ruang public untuk menjadi media masyarakat berdialog, mengkritik beradu argument, dengan ketentuan kekuasaan setempat tidak boleh mendominasi.
Dasar Kritik Modernisme mazhab Frankfrut
1. Paradigma Objektifitas sains : melahirkan Ilmu Tradisional. Cara berfikir objektif ( semua ilmu diperlakukan secara objektif, pasif) artinya manusia beserta prilakunya, emosi, hasrat, di ukur secara kuantitatif
2. Mandul Praksis, Teori modernnya terlalu tinggi-tinggi tetapi tidak mengubah (memperbaiki) apa-apa jadi dianggap gak berguna karena masyarakat tidak mendapatkan dampaknya. Kontribusi nyata dari teori modern tidak ada efeknya pada masyarakat. Misal nya marxisme dia membahas dalam-dalam masyarakat tetapi yang terpentin itu bagi teori kritis bagaimana cara mengubah masyarakat.
3. Tidak emansipatif, Tidak membuat masyarakat menjadi lebih baik, (tidak berdampak pada masyarakat). Missal ketika di barat pada saat itu borjuis sedang marak-maraknya, feodalis menggejala, anyak orang tertindas dan di dunia timur terjadi penjajahan. Teori-teori yang dilahirkan pada saat itu tidak menyentuh keadaan masyarakat, filsafat tetep canggih tetep mbulet tetapi tidak ada kontribusinya bagi masyarakat).
4. Ilmu untuk Ilmu , Value Free yaitu Perkembangan sains tidak difikirkan dampaknya, asal kan masih bias dikembangkan ya dikembangkan, contoh pmbuatan bom (alasannya ilmu itu netral- tidak dapat dihalangi perkembangannya) semua ilmu pada dasarnya ada kepentingannya.
5. Melanggengkan status Quo "struktur mapan" yaitu (dikritik secara tajam oleh vukoo dengan relasi kuasannya, misalnya ilmuan saintist barat ang di eksekusi)
6. Melupakan Historis, Semua gagasan-teori muncul karena ada konteks sejarah missal sekularisme karena nbarat sedang kecewa dengan agama (gereja) yang hegemoni (mendominasi), munculnya marxisme karena ada revolusi industry yang mana masyarakat ber-relasi bedasankan rlasi majikan dan buruh, pemilik modal dan pekerja yang mana strukturnya menguntungkan pemilik modal dan sangat merugikan pekerja. Inilah yang disebut dngan historisitas ide. Tidak ada ide yang lahir dari ruang kosong.
Tipe-Tipe Hubungan Manusia da tiga yakni Hubungan dunia Objektif : Subjek-objek (manusia dengan dunia empirisme, objek bersifat pasif), Hubungan dengan dunia social yang didasarkan atas norma-norma : subyek-subyek (manusia dengan manusia lainnya) Dan Hubungan dengan dunia subyektif pemikiran, rasa dan imajinasi : subjek-itself (subjek dengan diri sendiri). Jadi teori kritik ini sangat berpengaruh dalam kehidupan setiap manusia agar dapat mengetahui kebenar dalam kedidupan sosial belajar dari filsuf pertama teori kritik Jurgen Habermas dan Frankfrut. Semoga bermanfaat.
Formad Konflik
Selalu adanya surat edaran dari Rektor IAIN Tulungagung bahwa perkulihan untuk saat ini menggunakan sistem daring, maka dari itu diskusi kali ini dilakukan secara online via grub whatsapp yang mana lanjutan dari formad sebelumnya.
Rabu, 01 April 2020 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama kembali adakan kegiatan rutin, yaitu FORMAD (Forum Mahasiswa FUAD) secara online. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dimulai pada pukul 19.00 sampai Selesai di Grub whatsapp Formad Sosiologi Agama.
FORMAD yang diusung kali ini bertemakan KONFLIK yang dipantik oleh Arifani. Ia memaparkan menhenai konflik yang mana: Menurut Marx hakikat Kenyataan sosial adalah konflik, konflik yaitu suatu kenyataan sosial yang dapat ditemukan di mana saja. Konflik sosial adalah bertentangan denga sekmen-sekmen masyarakat untuk memperebutkan aset-aset yang bernilai jenis-jenis konflik bisa bermacam-macam yaitu konflik antar individu, antar kelompok, konflik antar bangsa dan sebagiannya. Namun menurut Marx konflik yang sering terjadi ialah konflik yang disebabkan oleh cara produksi barang-barang material. Teori konflik ala Karl Marx lebih menekankan pada pergerakan kaum ploretar atau kaum kelas bawah melawan pemilik modal atau kapitalis, kelas atas ataubahkan bisa dikatakan kaum borjuis. Pertentangan tersebut menurutnya tidak ada sangkut pautnya dengan sikap hati akan tetapi kepada arah kepentingan yang rancu satu sama lain.
Ada empat kata kunci konflik menurut Marx yaitu petama dialektika material, kedua produksi, ketiga bentuk masyarakat atau hasil dialektika material seperti perkembangan sejarah manusia, dan keempat kelas sosial atau yang terkenal dengan bertentangan pada masyarakat. Konsep dialektika material merupakan hasil akademik Marx setelah membaca pemikiran Hadge, ia mempengaruhi Marx dalam konsep dialektika. Hadge dikenal sebagai seorang filosof yang melihat bahwa realitas itu dihasilkan oleh proses dialektika, pengetahuan. Mark mengamini teori Dauli farback dalam cara pandang ateis bahwa agama adalah hanyalah candu untuk menganti pengetahuan dengan konsep materialisme. Jadi Marx mempercayai filsafat farback bahwa yang material yang memberikan inpek segara langsung yang terhadap fisik manusia itu merupakan esensi dengan proses dialektika. sehingga Marx kemudian menemukan sendiri yang disebut dialektika material, material merupakan basis superstag yang nantinya menciptakan politik, kebudayaan dan sebagiannya. Di sini bisa kita lihat Marx menempatkan material sebagai esensi atau sebagai inti dari bagimana satu pendapat, satu peradaban, sistem politik, sistem sosial itu terbentuk. Dialektika material berarti disitu kita lihat proses realitas berkembang dalam kehidupan politik dan budaya itu berawal dari kepentingan matering, kepentingan material ini bisa kita gunakan untuk melacak dalam pandangan Marx melacak bagaimana masyarakat berkembang. Pada mula masyarakat terbentuk para ahli menyebut sebagi masyarakat primitif, kepentingan material itu terlihat bagaimana masyarakat primitif bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu makanan mereka harus berburu untuk mendapatkan binatang yang akan mereka makan dengan kelompoknya masyarakat primitif menciptakan alat untuk berburu seperti tombak, panah. Bagi Marx ini rasa awal bagaimana alat produksi dalam sejarah perkembangan masyarakat saat ini terbentuk jadi panah dan tombak tersebut disebut sebagai alat produksi, dalam suatu komunitas masyarakat mengirim kelompoknya untuk berburu yang kemudian mereka membawa alat produksi lalu mendapatkan hasil untuk dibawa pulang dan dibagikan keseluruh anggota kolmpok dengan rata. Dalam pandangan Marx masyarakat primitif pembagian itu bersifat adil dalam pengertian setiap warga itu terpenuhi, proses dari hasil berburu tersebut yang disebut Marx sebagai cara produksi.
Bentuk masyarakat yang selanjutnya pada pandangan Marx berdasarkan pada man and of prodaccen adalah masyarakat agraris yang dikaitkan dengan bagaimana perkembangan masyarakat primitif yang awalnya nomaden lalu popolasinya mereka semakin besar akhirnya mereka harus menetap. Ketika mereka mulai tinggal menetap mereka menciptakan lagi alat produksi yang beda dengan sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dari situlah berkembangnya alat-alat produksi untuk melakukan cocok tanam, ternak dan sebagiannya kemudian alat produksi itu diimbangi dengan mode of prodaksen dalam masyarakat. Dalam perkembangan ketika populasi mulai berkumpul pada satu tempat baru memulai menciptak sebuah kepemimpinan mengorganisasikan yang akan bekerja di masyarakat. Dari sinilai diciptakannya kelas keorganisasian kelas agar masyarakat tetap bisa menjalankan tersebut. Terciptanya satu kelas baru dalam masyarakat yang mengatur dan menguasai masyarakat yang lain.
konflik bisa menciptakan tatanan kehidupan yang lebih baik. Manusia yang sehat adalah manusia yang hidup dalam konfliktual. Manusia yang hidup dalam keseimbangan dianggap tidur dan tidak berkembang dalam proses kemajuan. Sebab, konflik sosial adalah kekuatan sosial utama sebagai proses dari perkembangan masyarakat menuju tahap-tahap yang lebih sempurna. Sepertinya gini keinginan Marx untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas bukan tanpa alasan. Tapi sebab adanya kesenjangan yang didominasi oleh mereka yang lebih berkuasa dan berharta. Begitu. Kayak orang kapitalisme yang mempunyai modal pabrik lalu memperlakukan kaum buruh dengan se enaknya. Adanya teori kelas itu untuk mengedintifikasi kelas-kelas yang ada di masyarakat waktu itu dimana Marx menjadi kan dua kelas yaitu Borjuis dan ploretar sebeelum adanya kapitalisme itu ada feodal dan ploretan, Kapitalisme ini dipelopori oleh Karl Marx. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi dimana individu mempunyai hak untuk mempunyai faktor-faktor produksi seperti pabrik, mesin dan modal. Sehingga mereka bisa melakukan bebas untuk memperkerjakan seseorang sehingga bisa meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Tetapi kapitalisme itu di kritik oleh sosialisme
Semoga bermanfaat.