Sosiologi Agama adalah salah satu program studi di lingkungan IAIN Tulungagung.yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). SALAM SATU WARNA

Tuesday, April 28, 2020

Formad teori Kritis

40 April 2020 pukul 19.00 WIB FORMAD (Forum Mahasiswa Fuad) Sosiologi Agama yang merupakan lanjutan Formad sebelumnya yang membahas mengenai Teori-Teori Sosiologi, Formad ini dipantik oleh Khusna dengan materi Teori Kritis melalui via Grub Whatsapp FORMAD Sosiologi Agama.

Pemantik memaparkan Teori Kritik dibagi menjadi tiga yaitu Kritik kostruktif (untuk melengkapi suatu gagasan), Kritk dekostruktif (gagasan yang di samapaikan memiliki kekeliruan struktur sehinga perlu di produksi ulang) ex Derida struktur lama diganti struktur baru Dan Kritik desdruktif ( gagasan yang disampaikan itu salah jadi buang saja) ex : Hedeger mengkritik metafisika lama Teori Kritis juga disebut dengan Teori kritik Masyarakat  (bartens). 

Jurgen Habermas ( filusuf Jerman) lahir pada 19 juli 1929 Pada mulanya Habermas merupakan seorang Marxisme yang kemudia memodifikasi pemikiran Marxisme yang mana mengandaikan kedamaian social dengan kekerasan atau revolusi, tetapi Habermas menolak hal tersebut, tidak setuju dengan perubahan dengan jalan kekerasan. solusi perubahan social dengan teori komunikasi artinya masyarakat dapat memperbaiki perbuahan social  dengan jalan komunikasi yang disebut dengan demokrasi radikal, maksud dari demokrasi radikal bahwa segala  problem masyarakat hanya dapat diselesaikan dengan proses komunikasi, dialog, yang berlandaskan  rasionalitas. Dalam teori komunikasi dibutuhkan ruang public untuk menjadi media masyarakat berdialog, mengkritik beradu argument, dengan ketentuan kekuasaan setempat tidak boleh mendominasi. 

Dasar Kritik Modernisme mazhab Frankfrut 
1. Paradigma Objektifitas sains : melahirkan Ilmu Tradisional. Cara berfikir objektif ( semua ilmu diperlakukan secara objektif, pasif) artinya manusia beserta prilakunya, emosi, hasrat, di ukur secara kuantitatif

2. Mandul Praksis, Teori modernnya terlalu tinggi-tinggi tetapi tidak mengubah (memperbaiki) apa-apa jadi dianggap gak berguna karena masyarakat tidak mendapatkan dampaknya. Kontribusi nyata dari teori modern tidak ada efeknya pada masyarakat. Misal nya marxisme dia membahas dalam-dalam masyarakat tetapi yang terpentin itu bagi teori kritis bagaimana cara mengubah masyarakat.

3. Tidak emansipatif, Tidak membuat masyarakat menjadi lebih baik, (tidak berdampak pada masyarakat). Missal ketika di barat pada saat itu borjuis sedang marak-maraknya, feodalis menggejala,  anyak orang tertindas dan di dunia timur terjadi penjajahan. Teori-teori yang dilahirkan pada saat itu tidak menyentuh keadaan masyarakat, filsafat tetep canggih tetep mbulet tetapi tidak ada kontribusinya bagi masyarakat).

4. Ilmu untuk Ilmu , Value Free yaitu Perkembangan sains tidak difikirkan dampaknya, asal kan masih bias dikembangkan ya dikembangkan, contoh pmbuatan bom (alasannya ilmu itu netral- tidak dapat dihalangi perkembangannya) semua ilmu pada dasarnya ada kepentingannya.

5. Melanggengkan status Quo "struktur mapan" yaitu (dikritik secara tajam oleh vukoo dengan relasi kuasannya, misalnya ilmuan saintist barat ang di eksekusi)

6. Melupakan Historis, Semua gagasan-teori  muncul karena ada konteks sejarah missal sekularisme karena nbarat sedang kecewa dengan agama (gereja) yang hegemoni (mendominasi), munculnya marxisme karena ada revolusi industry yang mana masyarakat ber-relasi bedasankan rlasi majikan dan buruh, pemilik modal dan pekerja yang mana strukturnya menguntungkan pemilik modal dan sangat merugikan pekerja. Inilah yang disebut dngan historisitas ide. Tidak ada ide yang lahir dari ruang kosong.

Tipe-Tipe Hubungan Manusia da tiga yakni Hubungan dunia Objektif : Subjek-objek (manusia dengan dunia empirisme, objek bersifat pasif), Hubungan dengan dunia social yang didasarkan atas norma-norma : subyek-subyek (manusia dengan manusia lainnya) Dan Hubungan dengan dunia subyektif pemikiran, rasa dan imajinasi : subjek-itself (subjek dengan diri sendiri). Jadi teori kritik ini sangat berpengaruh dalam kehidupan setiap manusia agar dapat mengetahui kebenar dalam kedidupan sosial belajar dari filsuf pertama teori kritik Jurgen Habermas dan  Frankfrut. Semoga bermanfaat. 


0 comments: