Sosiologi Agama adalah salah satu program studi di lingkungan IAIN Tulungagung.yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). SALAM SATU WARNA

Tuesday, April 6, 2021

Teori Interaksionalisme Simbolik

Penulis : Meilya Eka Herlina

     Jumat,12 Maret pukul 19.00-21.00 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama mengadakan kegiatan diskusi daring secara mingguan yang bernama FORMAD (Forum Mahasiswa FUAD) dengan tema “INTERAKSIONALISME SIMBOLIK” yang dipantik oleh Nikmatul Laili Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan ditemani oleh moderator Putri Cahyaningrum Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dan diskusi ini dilakukan secara virtual di rumah masing-masing melalui WhatsApp Group.

    Tema pertemuan kali ini membahas tentang suatu Gambaran dari Interaksionalisme Simbolik seperti, akar histori utama interaksionalisme simbolik, tokoh-tokoh, Ide-ide George Herbert Mead, Prinsip-prinsip dasar Blumer, dan teori Horton Cooley tentang diri kaca.

    Interaksionalisme Simbolik merupakan,suatu teori yang didasarkan pada ide-ide tentang individu dan interaksinya dengan masyarakat. Esensinya yaitu suatu aktivitas yang merupakan ciri manusia, yaitu: Komunikasi, atau pertukaran simbol yang diberi makna. Menurut teori Interaksionalisme Simbolik “kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi yang menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan apa yang mereka maksud dengan tujuan untuk berkomunikasi. Dan akar histori utama interaksionalisme simbolik ada dua yaitu Filsafat pragmatism dan Behaviorisme psikologis.

    Pertama, Pragmatisme tokoh pelopornya yaitu George Herbert Mead ia adalah salah satu pelopor di dalam Filsafat Pragmatisme yang dinamakan pragmatism adalah menekankan hubungan yang sangat erat antara pengetahuan serta tindakan untuk mengatasi masalah sosial..Pragmatism berasal dari kata “Pragma” berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tindakan, perbuatan, atau perilaku. Titik tekan pada pandangan pragmatism ini adalah nilai kemanfaatan, sehingga sesuatu tersebut dianggap memiliki standar kebenaran jika ia mempunyai suatu aspek atau nilai kemanfaaatan.

    Kedua, Behaviorisme pandangan dari suatu teori Behaviorisme ini adalah bahwa perilaku individu merupakan sesuatu yang dapat diamati,maksudnya adalah mempelajari suatu tingkah laku manusia secara obyektif dari uar, serta dari perilaku yang mendatangkan respon, tanpa melibatkan mental tersembunyi.

    Interaksionalisme Simbolik terdapat beberapa tokoh yang berperan aktif dan bersumbahsih melalui ide serta pemikirannya untuk mengembangkan interkasionalisme simbolik yakni, George Herbert Mead, Charles Horton Cooley, WI Thomas, Herbert Blumer, Dan Erving Goffman. Dari salah satu tokoh yang ikut andil dan berperan aktif yakni George Herbert Mead yang merupakan penggagas teori Interaksionalisme Simboliki dengan pemikiran dan idenya yaitu Prioritas sosial, Tindakan, Impuls, Persepsi, Manipulasi, Konsumsi, Gestur, Simbol, Mind (Pikiran), Self (Diri).

    Selanjutnya terdapat Prisip-prinsip dasar Blumer yaitu Pertama, Manusia bertindak atas sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. Kedua, Makna itu diperoleh dari interkasionisme sosial yang dilakukan dengan orang lain. Ketiga, Makna-makna tersebut disempurnakan dalam interaksionisme simbolik sosial yang sedang berlangsung.

    Dan yang terakhir membahas tentang Teori Horton Cooley tentang diri kaca yaitu Pertama, Seseorang membayangkan bagaimana suatu perilaku atau tindakannya tampak di mata orang lain. Kedua, Seseorang membayangkan bagaimana orang lain menilai tindakan atau perilaku tersebut. Ketiga, Seseorang membangun konsepsi tentang diri sendiri berdasarkan penilaian dari orang lain terhadap dirinya.

Referensi:

Ejournal.stp.ipnae.id.index.php.perspektif.article.download.PakarKomunikasi.com.Teori Interaksi Simbolik

0 comments: