Penulis:
1. Ineliyant Intan Ayu
2. Vina Khasanah N.
3. Budi Hidayatullah
Selasa, 16 Maret 2021 pukul 19:00-21:00 Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama mengadakan kegiatan public speaking class dengan tema Meningkatkan Kepercayaan Diri Cermin Leadership yang di pantik oleh Achmad Nur Kholis (Mahasiswa Universitas Sebelas Maret) dan di moderatori oleh Nurul Arifah (Mahasiswi IAIN Tulungagung). Kelas public speaking ini dilakukan secara virtual dirumah masing-masing menggunakan apps zoom.
Dalam pembahasan pertama mengenai public speaking yaitu kegiatan penyampaian pesan berupa ide atau gagasan secara oral atau lisan, public speaking merupakan bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah yang relatif besar dan pembicara relatif kontinu. Dalam hal ini jika dikaitkan dengan mahasiswa sosiologi memiliki cukup banyak manfaat salah satunya tentang bagaimana mahasiswa sosiologi dapat berinteraksi dengan masyarakat secara mudah dalam menyampaikan apa yang ingin dijelaskan sehingga pendengar atau masyarakat dapat memahami ungkapannya secara jelas.
Kesadaran pentingnya public speaking dikenali dalam peradaban manusia sejak berabad-abad. Sejarah mencatat bahwa public speaking telah dilakukan di Yunani dan romawi kuno. Aristoteles mengatakan bahwa retorika atau public speaking sebagai filsafat, sedangkan tokoh yang lain menekankan sebagai seni. Menurut Aristoteles tujuan public speaking adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktian.
Pada saat ini public speaking tidak hanya dilihat pada seni saja melainkan terfokus sebagai pengetahuan yang harus dipelajari untuk mencapai efektivitas pesan yang maksimal. Public speaking penting dipelajari karena sejarah membuktikan bahwa berbicara dapat digunakan untuk keperluan politis, sosial, dan psikologis.
Setelah pemateri menjelaskan pentingnya skil publik speaking untuk jurusan SA. Tentu untuk melatih skill publik speaking banyak yang harus dipelajari seperti artikulasi, pemilihan kata, volume dll. Memberikan arahan memberikan arahan apa saja yang harus dipersiapkan ketika menghadapi demam panggung saat akan melakukan public speaking pertama melakukan latihan sebelum acara dimulai kedua mencari pengalamannya dan yang terpenting adalah dengan menganggap jika demam panggung adalah hal yang lumrah terjadi pada diri seseorang. Kita juga harus mempunyai dorongan dari diri kita sendiri agar kita bisa melakukan here tersebu. Selain itu juga bisa digunakan bahan untuk melakukan penelitian, riset, dan uji coba lapangan.
Selesai pemateri memaparkan tentang public speaking para audiens sangat antusias. Ketika sesi ditanya jawab berlangsung banyak yang mengajukan pertanyaan serta memberikan kritik dan saran yang positif yang sangat membangun untuk kegiatan kedepannya.
Setelah tanya jawab selesai peserta juga sangat puas dengan penjelasan yang diberikan oleh pemateri sehingga untuk mejadi moderator dan acara resmi lain dan bisa percaya diri. Disini juga kita semua di ajari gimana menjadi pembawa acara yang baik dan benar sehingga dalam acara atau even kita tidak gemetar dan lain sebagainya.
Sehingga para peserta publik speaking kini bisa menjadi mahasiswa mandiri dan bijaksana berani menampilkan diri didepan semua orang dalam acara resmi dan juga non resmi.
Daftar Pustaka
Hendriyani, Yohana Purnama Dharmawan. Modul pengantar public speaking.
Rajiyem. 2 Juni 2005. Sejarah dan Perkembangan Retorika. Humaniora, vol 17.
0 comments:
Post a Comment