Sosiologi Agama adalah salah satu program studi di lingkungan IAIN Tulungagung.yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). SALAM SATU WARNA

Wednesday, November 8, 2017

Prof. Dr. Ir, Sajogyo



(lahir di Karanganyar, 21 Mei 1926 – wafat di Bogor, 17 Maret 2012 kepada usia 85 th) yaitu satu orang pakar ilmu sosiologi & ekonomi yg serta tidak jarang dikenal yang merupakan "Bapak Sosiologi Pedesaan" di Indonesia.

Beliau turut meletakkan dasar-dasar studi sosial-ekonomi pedesaan di Indonesia. Prof. Dr. Ir. Sajogyo tumbuh, meniti & jadi pemimpin studi agraria Indonesia, dimulai dari universitas IPB, sampai jadi Rektor IPB terhadap thn 1964. Dibesarkan dalam kebiasaan ilmu sosial yg dikembangkan dari pertanian, Prof. Dr. Ir. Sajogyo menyoal ekologi, pangan, gizi, tanah, agraria, yg kesemuanya berada dalam konteks agri-culture (pembudidayaan), pula kawan kerja antara natura & humana. Dia menghabiskan musim kanak-kanak sampai remajanya di sekian banyak kota : Karanganyar, Bandung, Cepu, Barabai, Kediri, Banjarnegara, Purwakarta, Solo, & Yogyakarta, mengikuti ayahnya bertugas yang merupakan seseorang guru. Dia mulai sejak mengenal & bekerja buat pedesaan sejak th 1949 waktu menuntut ilmu di Fakultas Pertanian UI di Bogor, atau sekarang dikenal dgn Institut Pertanian Bogor (IPB).
Cowok yg pernah identik bersama jenggot putih ini melahirkan 'garis kemiskinan Sajogyo'. Tuturnya, grup miskin merupakan rumah tangga yg konsumsi pangan kurang dari nilai ganti 240 kg beras setahun per kepala di pedesaan atau 369 kg di perkotaan. Dari sini diperoleh angka kecukupan pangan 2.172 kg orang per hri. Maka utk angka dibawah itu termasuk juga jenis miskin.
Terhadap 2011 Sajogyo mendapati Habibie Award 2011 utk tipe ilmu sosial. Sajogyo mengabdikan ia utk ilmu wawasan. Factor itu tercermin dikala dia mendirikan Sajogyo Institute yg ialah tubuh pelaksana Yayasan Sajogyo Inti Mutlak yg didirikan terhadap thn 2005 dulu. Sajogyo membangun institut ini dgn para kawan kerja, sohib, murid & anak-anak belia yg terinspirasi oleh kepedulian, pemikiran & konsistensi perjuangan yg panjang dalam mendalami dinamika warga petani & penghidupan di pedesaan.
Angan-angan menuju penduduk yg cerdas & merdeka terlampaui sempit diwadahi dalam satu kelembagaan, diterobos dari satu segi, & dilakukan oleh aktor-aktor yg terpisah. Angan-angan itu yaitu harapan gede kita seluruhnya, membangun Keindonesiaan yg cerdas & merdeka : “...Slamatkan tanahnya, slamatkan puteranya, pulaunya, lautnya semuanya. Indonesia Raya, merdeka merdeka, hiduplah Indonesia Raya..!”
http://biografi5.blogspot.co.id/2015/04/biografi-profil-dan-tokoh-sosiologi.html
 

0 comments: