Sosiologi Agama adalah salah satu program studi di lingkungan IAIN Tulungagung.yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). SALAM SATU WARNA

Wednesday, November 8, 2017

Prof. Dr. Selo Soemardjan


Bergelar komplit Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan, terlahir di Yogyakarta, 23 Mei 1915 & wafat di Jakarta terhadap 11 Juni 2003 kepada usia 88 thn ini dikenal juga sebagai Bpk sosiologi Indonesia. Tidak Sedikit sekali buku acuan sosiologi & anthropologi Indonesia bersumber atau berpegangan kepada buku-buku ia. Nama Selo Soemardjan demikian kenthal dalam ingatan beberapa orang yg sempat menuntut ilmu ilmu sosial & kebudayaan di Indonesia.

Dirinya yaitu pendiri sekaligus Dekan mula-mula Fakultas Ilmu Wawasan Kemasyarakatan (sekarang FISIP-UI)

Dirinya dikenal teramat patuh aturan & senantiasa berikan teladan konkret. Dirinya orang yg tak menyukai memerintah, namun berikan teladan. Hidupnya lurus, bersih, & sederhana. Dia tokoh yg memerintah bersama teladan, layaknya disampaikan pembisnis berhasil Soedarpo Sastrosatomo. Menurut Soedarpo, integritas itu serta yg menciptakan mendiang Sultan Hamengku Buwono IX berpesan terhadap putranya, Sultan Hamengku Buwono X supaya senantiasa mendengarkan & meminta nasihat terhadap Selo jika berkaitan persoalan sosial kemasyarakatan. Dirinya orang yg tak sempat berakhir berpikir & bertindak.

Beliau dibesarkan di lingkungan abdi dalem Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Kakeknya, Kanjeng Raden Tumenggung Padmonegoro, ialah petinggi tinggi di kantor Kasultanan Yogyakarta. Berkat jasa sang kakek, Soemardjan- demikian nama aslinya-mendapat pendidikan Belanda.

Nama Selo ia peroleh sesudah jadi camat di Kab Kulonprogo. Ini memang lah trick kusus Sultan Yogyakarta membedakan nama petinggi cocok daerahnya masing-masing. Kala menjabat camat inilah dia merasa memulai kariernya sbg sosiolog. "Saya yakni camat yg mengalami penjajahan Belanda, masuknya Jepang, dilanjutkan bersama era revolusi. Masalahnya tidak sedikit sekali," katanya sebuah dikala sama seperti ditulis Kompas. Pengalamannya sbg camat menciptakan Selo jadi peneliti yg bisa menyodorkan alternatif pemecahan beraneka ragam persoalan sosial dengan cara jitu. Ini pun yg membedakan Selo bersama peneliti lain.

Juga Sebagai ilmuwan, karya Selo yg telah dipublikasikan ialah Social Changes in Yogyakarta (1962) & Kegiatan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir dia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari Kampus Gadjah Mada (UGM) kepada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM tanggal 19 Januari 2002 diwujudkan dalam wujud piagam, lencana, & banyaknya duit.
Di ambil dari:http://biografi5.blogspot.co.id/2015/04/biografi-profil-dan-tokoh-sosiologi.html

0 comments: